Pengertian Puisi: Jenis-Jenis, Unsur, Cara Membuat Puisi, dan Lengkap dengan Contoh Puisi
Pengertian Puisi – Siapa sih yang tidak suka dengan puisi? Kata-kata yang indah dengan syair yang penuh makna. Kadang ketika membaca atau mendengarkan puisi bahkan bisa sampai baper (bawa perasaan).
Tapi tahukah kalian yang dimaksud puisi itu apa? Sebelum memulai membuat puisi, pembaca sebaiknya mengetahui pengertian puisi atau makna puisi terlebih dahulu.
Pengertian Puisi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Puisi atau sajak merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima serta penyusunan larik dan bait. Biasanya puisi berisi ungkapan penulis mengenai emosi, pengalaman maupun kesan yang kemudian dituliskan dengan bahasa yang baik sehingga dapat berima dan enak untuk dibaca.
Beberapa para ahli dalam bidang sastra telah menjelaskan pengertian puisi, salah satunya adalah H.B Jassin, menurut beliau puisi adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu.
Sumardi, juga berpendapat bahwa puisi adalah sebuah karya sastra dengan menggunakan bahasa yang telah dipadatkan, dipersingkat serta diberi irama bunyi sehingga dan memiliki kata-kata bermakna kiasan atau imajinatif. James Reeves mengemukakan pula pengertian puisi. Menurut James puisi adalah ungkapan bahasa yang memiliki kaya serta daya pikat.
Selain Sumardi, H.B Jassin serta James Reeves, ahli sastra lain yaitu Herman waluyo berpendapat bahwa puisi adalah suatu karya sastra yang mengungkapkan pikiran serta perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan memfokuskan kekuatan bahasa dalam struktur fisik serta struktur batin.
Dari pengertian yang dikemukakan oleh para ahli dan KBBI dapat disimpulkan bahwa :
Puisi adalah karya sastra yang berisi tanggapan serta pendapat penyair mengenai berbagai hal. Pemikiran penyair ini kemudian dituangkan dengan menggunakan bahasa-bahasa apik serta memiliki struktur batin dan fisik khas penyair.
Pemikiran penyair dituliskan dengan menggunakan beragam pemilihan kata yang indah, sehingga dapat memikat para pembaca. Puisi memiliki nilai estetika yang berbeda-beda bergantung penulis puisi. Setiap penyair biasanya memiliki kekhasan dalam menulis puisinya.
Jenis-Jenis Puisi
Puisi memiliki dua jenis yang umum, yaitu puisi lama serta puisi modern.
Puisi Lama
Jenis-jenis puisi lama berupa pantun, syair, talibun, mantra dan gurindam. Sedangkan jenis-jenis puisi modern berupa puisi naratif, puisi lirik dan puisi deskriptif.
Puisi lama, yaitu mantra merupakan jenis puisi yang dicipatakan dalam kepercayaan animism, biasanya dibacakan dalam acara ritual kebudayaan serta menggunakan kata yang dapat menimbulkan efek bunyi magis.
Pantun merupakan jenis puisi lama yang bersajak a b a b dengan setiap baris terdiri atas empat baris, dua baris sampiran dan dua baris isi. Sedangkan talibun terdiri dari sampiran dan isi lebih dari empat baris dan selalu genap, contohnya dua baris sampir dan dua baris isi.
Syair memiliki larik empat bait dan bersajak a a a a serta isinya mengisahkan suatu hal, dan gurindam merupakan jenis puisi lama yang terdiri atas dua baris, berirama sama, isinya baris pertama adalah sebab sedangkan baris kedua berisi akibat.
Puisi Modern
Puisi modern biasa disebut puisi bebas, karena tidak terikat oleh rima, jumlah baris dan lain sebagainya.
Jenis puisi modern, yaitu puisi naratif merupakan puisi yang digunakan untuk menyampaikan suatu cerita, dibedakan menjadi tiga yaitu epic, romansa dan balada. Jenis kedua puisi modern adalah puisi lirik yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan penyair, jenis terakhir puisi moderen adalah puisi deskriptif, yaitu puisi yang mengemukakan pendapat serta kesan penyair.
Dalam menyusun berbagai jenis puisi harus memiliki kreativitas dalam diri serta cara menulis yang baik. Hal tersebut dapat Grameds pelajari pada buku Terampil Menulis: Tips & Trik Menulis Laporan, Opini, Cerpen, Puisi, Pantun.
Ciri-Ciri Puisi
Ciri-Ciri Puisi ini dibagi berdasarkan jenis dari puisi itu sendiri. Namun, ada ciri-ciri puisi secara umum. Berikut penjelasan tentang ciri-ciri puisi secara umum dan berdasarkan jenisnya.
Ciri-Ciri Puisi Secara Umum
1. Penggunaan diksi umumnya memiliki unsur yang indah dan berupa diksi kiasan
2. Penggunaan diksi lebih memerhatikan rima serta persajakan agar menghasilkan bunyi yang indah
3. Dalam penulisannya menggunakan bait-bait yang di mana didalamnya terdiri dari beberapa baris
4. Pengunkapan alur, tokoh, dan sebagainya tidak begitu diperlihatkan
5. Penggunaan diksi majas cukup banyak.
Ciri-Ciri Puisi Lama
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa puisi dibagi menjadi dua jenis, yaitu puisi lama dan puisi baru. Di bawah ini akan disebutkan beberapa ciri dari puisi lama.
1. Gaya bahasa yang digunakan cenderung klise atau statis
2. Umumnya berasal dari sastra lisan yang disampaikan dari individu yang satu ke individu lainnya
3. Penulis puisi cenderung tidak diketahui atau biasa disebut dengan istilah anonim
4. Terpaku pada banyaknya rima, irama, baris, dan intonasi atau bunyi dari puisi itu sendiri
Ciri-Ciri Puisi Modern
Setelah Ciri-ciri puisi lama, maka pembahasan selanjutnya adalah ciri-ciri puisi modern.
1. Gaya bahasa yang digunakan memiliki sifat yang dinamis atau bisa dibilang tidak ada acuannya, sehingga berubah-ubah
2. Umumnya, puisi terdiri dari dua sampai empat baris dalam satu bait dan tidak begitu terpaku dengan akhiran pada setiap barisnya
3. Biasanya, isi dari puisi modern tentang keresahan yang ada di dalam diri penulis itu sendiri
4. Dalam satu barisnya cenderung menggunakan satuan sintaksis atau “gatra”
Unsur Puisi
Pada dasarnya, unsur atau struktur puisi ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu struktur batin puisi dan struktur fisik puisi.
Unsur Batin Puisi
Struktur batin puisi bisa dikatakan sebagai unsur pembentuk puisi. Strukur batin puisi masih dibagi menjadi 4 struktur, yaitu:
1. Rasa
Struktur rasa ini dapat diartikan sebagai sentuhan rasa yang berasal dari penulis puisi. Biasanya, penulis puisi atau penyair akan menulis sebuah puisi karena latar belakang serta keresahan dari penulis itu sendiri. Akan tetapi, ada juga penulis puisi yang menulis puisi berdasarkan permasalahan yang sedang terjadi.
2. Tema
Tema pada puisi ini biasanya akan menentukan hasil dari puisi itu sendiri. Oleh sebab itu, terkadang ada beberapa penulis puisi yang lebih menyukai untuk menentukan tema dalam membuat puisi.
3. Amanat
Amanat merupakan sebuah pesan yang berisi tentang kehidupan yang diberikan oleh penulis kepada pembaca. Amanat ini ada yang dapat dijelaskan secara langsung dan ada juga yang dijelaskan dengan menggunakan makna-makna tersirat.
4. Nada
Nada pada puisi dapat diartikan sebagai bunyi dari puisi yang dibuat oleh penulis atau penyair. Nada yang digunakan bisa nada tinggi, nada rendah, dan lain-lain.
Unsur Fisik Puisi
Struktur fisik puisi merupakan unsur fisik puisi, sehingga biasanya di dalam puisi akan terdapat unsur fisik puisi. Berbeda dengan struktur batin puisi, struktur fisik puisi ini terdiri dari 6 struktur, yaitu:
1. Gaya Bahasa
Puisi yang sering kita baca ini biasanya akan ada berbagai macam gaya bahasa dalam satu buah puisi. Dengan adanya gaya bahasa, maka akan memunculkan makna konotasi, sehingga membuat pembaca puisi tersentuh perasaanya.
2. Diksi
Bahasa pada puisi sangatlah pada, sehingga setiap rangkaian katanya bisa memiliki makna tersendiri. Susunan kata pada puisi itu sering dikenal dengan istilah diksi. Pemilihan diksi harus memerhatikan kata-kata lainnya agar menghasilkan estetika bagi puisi itu sendiri.
3. Tipografi
Puisi terdiri dari beberapa baris dalam satu barisnya, kemudian pada bagian akhirnya terkadang diberi tanda baca yang berbeda-beda. Tanda baca ini akan menentukan suasana yang ada di dalam puisi.
4. Rima
Rima pada puisi ini biasanya terletak pada bagian akhir baris puisi. Dengan adanya rima, bunyi puisi akan menjadi lebih indah.
5. Kata Konkret
Kata konkret merupakan kata-kata pada puisi yang bisa mengarahkan ke imajinasi pembaca. Oleh karena itu, setelah membaca puisi, bisa menghadirkan imaji bagi seseorang.
6. Imaji
Ketika membaca puisi akan lebih tersentuh apabila menghubungkannya dengan indera manusia. Imaji merupakan imajinasi yang melibatkan setiap indera manusia, biasanya imaji suara, imaji penglihatan, dan sebagainya.
Cara Menyampaikan Puisi
Selain ditulis, puisi juga dibacakan atau disampaikan kepada pendengarnya. Adapun 3 cara yang sering digunakan dalam menyampaikan puisi, yaitu:
1. Deklamasi Puisi
Deklamasi puisi adalah suatu cara menyampaikan puisi yang menggunakan lisan, tetapi dalam penyampainyya dilakukan dengan penuh perasaan, penjiwaan, dan penghayatan serta ketika membacakannya kamu tidak perlu membawa teks puisi atau bisa dibilang sudah hapal isi puisi tersebut. Selain itu, deklamasi puisi ini juga menggerakkan beberapa anggota tubuh, seperti tangan, kaki, dan sebagainya.
2. Pertunjukkan Puisi
Cara kedua berupa pertunjukkan puisi dapat diartikan sebagai pembacaan atau penyampaian puisi yang dilakukan pada suatu acara. Pada umumnya, pertunjukkan puisi berupa dramatisasi puisi atau musikalisasi puisi. Dramatisasi puisi merupakan isi teks puisi yang dibuat ke dalam bentuk drama. Sedangkan musikalisasi puisi adalah puisi akan diubah menjadi lagu.
3. Membacakan Puisi
Membacakan puisi merupakan penyampaian puisi yang dilakukan melalui lisan dan biasanya ketika membacakannya teks puisi akan dibawa ke atas pentas.
Cara Menulis Puisi
Tahap pertama
Membuat kerangka puisi, dimulai dari jenis puisi yang ingin ditulis, kemudian perhatikan unsur puisi. Jika pembaca ingin menulis puisi lama, maka irama, rima sajak harus ditentukan terlebih dahulu agar pesan yang ingin disampaikan dapat dimengerti oleh pembaca puisi.
Tahap kedua
Menentukan judul, penentuan judul di awal dapat mempermudah pembaca untuk membatasi ungkapan atau emosi yang ingin disampaikan melalui puisi.
Tahap ketiga
Proses kreatif yang dapat pembaca peroleh melalui membaca referensi serta puisi atau berimajinasi.
Dalam proses membuat puisi, penggunaan diksi tidak perlu terlalu sulit, cukup memulai dengan kata-kata yang familiar, dengan begitu pembaca akan mulai terbiasa untuk membuat ragam puisi lainnya. Selamat berpuisi.
Contoh Puisi Berdasarkan Jenisnya
Setelah mengetahui jenis-jenis puisi, untuk lebih paham maka berikut contoh-contoh puisi yang dapat penulis rangkum.
1. Mantra
Puisi lama mantra biasanya memiliki kata atau ucapan yang dipercaya memiliki kekuatan gaib. Contohnya adalah salah satu mantra yang dipercaya dapat mengobati sakit perut :
Gelang-gelang si gali-gali
Malukut kepada padi
Air susu kerus asalmu jadi
Aku sapa tidak berbunyi
Sapardi Djoko Damono (2016)
Jampi Dukun Betawi
Bismillah…
Mate jangan seliat-liatnye
Kuping jangan sedenger-dengernye
Lidah jangan sengomo-ngomongnye.
Mulut jangan semakan-makannye.
Muke jangan semerengut-merengutnya.
Bibir jangan sedower-dowernye.
Purut jangan sebuncit-buncitnye.
Jidat jangan selicin-licinnye.
Pale jangan sebotak botaknye.
Tangan jangan sepegang-pegangnye.
Kaki jangan sejalan-jalannye.
Kulit jangan sebuduk-buduknye.
InsyaAllah… Wabarakallah…
Nangis jangan sejadi-jadinye
Marah jangan sengamuk-ngamuknye
Otak jangan selupe-lupenye.
Hati jangan sekosong-kosongnye.
Darah jangan sekotor-kotornye.
Puah! Alhamdulillah
2. Pantun
Pantun adalah puisi lama yang memiliki sajak abab dan setiap baris berisi delapan sampai 12 suku kata. Berikut salah satu contoh pantun:
Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
Baca lebih lanjut : Pengertian dan Contoh-contoh Pantun
3. Gurindam
Puisi lama gurindam memiliki ciri-ciri yaitu terdapat bait yang terdiri dari dua baris serta bersajak aaaa. Berikut salah satu contoh gurindam:
Contoh 1
Pikir dahulu sebelum berkata
Supaya terelak silang sengketa
Apabila anak tak dilatih
Jikalau besar bapaknya letih
Kurang pikir kurang siasat
Tentu dirimu kelak tersesat
Pekerjaan marah jangan dibela
Nanti hilang akal di kepala
Tanda orang yang amat celaka
Aib dirinya tiada disangka
Contoh 2
Apabila mata terjaga.
Hilanglah semua dahaga.
Apabila kuping tertutup handuk.
Hilanglah semua kabar buruk.
Apabila mulut terkunci rapat.
Hilanglah semua bentuk maksiat.
Apabila tangan tidak terikat rapat.
Hilanglah semua akal sehat.
Apabila kaki tidak menapak.
Larilah semua orang serempak
4. Syair
Syair adalah puisi lama yang biasanya berisi nasihat atau cerita, syair bersajak aaaa serta berisi empat baris dalam satu bait. Salah satu contohnya adalah sebagai berikut:
Ilmu didapat tiada cepat
Mesti sabar hatinya kuat
Semoga tuhan berikan rahmat
Maka jaga hati serta niat
5. Talibun
Talibun merupakan puisi lama yang termasuk dalam jenis pantun serta terdiri dari bilangan genap pada setiap satu baitnya. Contoh talibun adalah sebagai berikut:
Pergi merantau jauh ke negeri seberang
Janganlah lalai membawa perbekalan berupa makanan
Jika tersesat di perjalanan ingatlah peta yang kau bawa
Serta jangan malu mendatangi orang untuk bertanya
Jika engkau berbuat baik kepada semua orang
Niscaya kebaikan pula yang akan engkau dapatkan
Sudahlah engkau kan dapat pahala
Di dunia pun engkau akan hidup bahagia
6. Puisi Romansa
Romansa merupakan puisi moderen dan berisikan mengenai kisah cinta atau perasaan penyair tentang cinta, salah satu contoh puisi romansa adalah sebagai berikut:
a. Aku Ingin, oleh Sapardi Djoko Damono
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
b. Pacar Senja, oleh Joko Pinurbo
Senja mengajak pacarnya duduk-duduk di pantai.
Pantai sudah sepi dan tak ada yang peduli.
Pacar senja sangat pendiam: ia senyum-senyum saja
mendengarkan gurauan senja. Bila senja minta
peluk, setengah saja, pacar senja tersipu-sipu.
“Nanti saja kalau sudah gelap. Malu dilihat lanskap.”
Pacar senja sangat pendiam: ia senyum-senyum saja
mendengarkan gurauan senja. Bila senja minta
peluk, setengah saja, pacar senja tersipu-sipu.
“Nanti saja kalau sudah gelap. Malu dilihat lanskap.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar